Balon mata-mata China itu kemudian ditembak jatuh oleh Pentagon. Kejadian ini menyebabkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan kunjungan ke Beijing, dan membuat hubungan AS-China menjadi tegang.
"Alasan mengapa Xi Jinping menjadi sangat marah ketika saya menembak jatuh balon udara dengan dua mobil boks yang penuh dengan peralatan mata-mata di dalamnya, adalah karena dia tidak tahu bahwa balon udara itu ada di sana," ujar Biden.
"Hal itulah yang sangat memalukan bagi para diktator - ketika mereka tidak tahu apa yang terjadi."
Blinken menjadi pejabat tinggi AS yang mengunjungi China dalam lima tahun terakhir minggu ini, dalam perjalanan yang dijadwalkan ulang yang dipuji oleh kedua belah pihak sebagai sebuah kesuksesan dan meletakkan dasar untuk pertemuan potensial antara Biden dan Xi Jinping.
Komentar Presiden AS - dan tanggapan China - menunjukkan betapa rapuhnya hubungan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini, yang memiliki ketidaksepakatan mendasar pada isu-isu yang mencakup hak asasi manusia dan teknologi hingga perdagangan dan penjualan senjata ke Taiwan.
Mao Ning menegaskan kembali posisi China bahwa insiden balon udara tersebut adalah "peristiwa sporadis yang tidak terduga yang disebabkan oleh keadaan kahar (force majeure).”
(bbn)