Krugman mengatakan bahwa sementara inflasi turun cukup cepat dan kemungkinan akan terus melandai, risikonya saat ini adalah kepercayaan pasar yang terlalu tinggi bahwa pertarungan telah berakhir.
“Jika pasar keuangan mereda berdasarkan persepsi bahwa ancaman inflasi telah berlalu, hal itu sebenarnya dapat menyalakan kembali inflasi sampai batas tertentu,” kata ekonom yang kini mengajar di City University of New York ini.
Ada tanda-tanda tekanan pada harga terjadi berkepanjangan. Meski biaya energi telah turun, harga pangan tetap tinggi. Adapun, kenaikan upah yang menunjukkan kuatya pasar tenaga kerja, yang sebenarnya diinginkan oleh The Fed untuk lebih landai.
Tingkat pengangguran tetap berada pada level terendah selama setengah abad dan lowongan kerja berlimpah, menandakan tingginya permintaan akan tenaga kerja.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pekan ini.
Krugman mengatakan, banyak data saling bersilangan dalam ekonomi AS dan membuat kondisi saat ini lebih sulit dibaca dari biasanya.
“Kita berada dalam masa yang sangat tidak teratur ini. Ada banyak hal yang tidak diketahui," kata Krugman.
(bbn)