Logo Bloomberg Technoz

Pria yang kini berusia 59 tahun itu pindah ke AS saat remaja untuk bersekolah di Lawrenceville School, sebuah sekolah elit di New Jersey di mana dia bermain lacrosse dan sepak bola Amerika.

Dia kemudian belajar ekonomi dan Studi Asia Timur di Universitas Yale. Dari kampus yang sama ia juga meraih gelar sarjana hukum. Setelah lulus, ia bekerja sebagai patner pajak di firma hukum New York Sullivan & Cromwell, dan kemudian bergabung dengan firma hukum Rosecliff sebagai penasihat umum.

Setelahnya ia pindah ke Hong Kong sebagai manajer investasi untuk Investor AB, kendaraan investasi utama untuk keluarga Wallenberg dari Swedia. 

Alibaba telah tertinggal paling banyak dari kompetitornya sejak Covid nol berakhir. (Source Bloombverg)

Joseph Tsai sangat memahami bisnis Alibaba. Ia dan Jack Ma diperkenalkan oleh seorang teman dan sejak itu berkerja berdampingan mendirikan Alibaba di sebuah apartemen tepi danau Hangzhou pada tahun 1999.

Joseph Tsai awalnya bekerja dengan gaji US$50 per bulan. Ini turun jauh dari gaji US$700.000 yang ia dapatkan di Investor AB. Joseph Tsai kemudian menjabat sebagai chief financial officer Alibaba hingga 2013 dan setelahnya menjadi executive vice chairman.

Di Amerika Serikat, Joseph Tsai bisa dibilang paling dikenal sebagai pemilik Brooklyn Nets. Ia membeli 49% saham tim NBA ini pada tahun 2017 dan membeli sisanya serta arena Barclays Center pada tahun 2019 dengan harga US$3,5 miliar.

Selain itu, ia juga memiliki New York Liberty, tim bola basket wanita profesional dan San Diego Seals, tim lacrosse pria profesional. Pembeliannya atas Seals pada tahun 2017 merupakan perluasan National Lacrosse League ke San Diego. Tsai juga telah berinvestasi di dunia esports, dengan mengakuisisi saham minoritas di waralaba game kompetitif G2 Esports pada tahun 2019.

Ilustrasi Kantor Alibaba (Sumber: Bloomberg)

Mengangkat Joseph Tsai menjadi chairman memberikan wajah yang ramah pada kripto karena ia telah lama menjadi pendukung aset digital itu. Joseph Tsai men-tweet "Saya suka kripto" pada akhir 2021 dan telah melakukan beberapa investasi dalam aset digital selama bertahun-tahun.

Kantor keluarganya, Blue Pool Capital, termasuk pendukung FTX, South China Morning Post melaporkan, mengutip laporan dari pengadilan. Blue Pool juga berinvestasi di Polygon, platform yang mendukung token digital dengan nama yang sama.

Bitcoin dan aktivitas mata uang kripto lainnya sebagian besar masih ilegal di China, tetapi Hong Kong baru-baru ini mulai merayu perusahaan-perusahaan kripto untuk pindah ke negara kota itu memanfaatkan tindakan keras regulator AS pada industri ini setelah serangkaian keruntuhan besar tahun lalu.

Fawne Jiang dan Long Lin dari Benchmark Co. menulis bahwa mereka percaya bahwa penunjukan Joseph Tsai sebagai chairman akan membantu meningkatkan kepercayaan diri para investor."

- Dengan asistansi dari Ed Ludlow.

(bbn)

No more pages