KEK Gresik sendiri memilki lahan luas total sebesar 2.167 Ha dengan kegiatan utama Industri Metal (Smelter), Industri Elektronik, Industri Kimia, Industri Energi dan Logistik.
Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Gresik adalah PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera. Sampai dengan triwulan I tahun 2023, KEK yang ditetapkan pada 28 Juni 2021 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2012 ini telah mampu merealisasi total nilai investasi sebesar Rp40,9 triliun menyerap tenaga kerja sebanyak 16.000 orang, dan mencatatkan realisasi investasi tertinggi dari seluruh KEK.
Badan usaha maupun pelaku usaha di KEK Gresik telah mendapatkan fasilitas dan kemudahan di KEK. Salah satu diantaranya PT Freeport Indonesia yang telah mendapatkan fasilitas penerbitan masterlist pembebasan bea masuk dan tidak dipungut PDRI atas impor barang modal untuk pembangunan PT Freeport Indonesia. Adapun hingga Juni 2023 total transaksi masterlist mencapai US$715 juta. Freeport juga telah memperoleh fasilitas tax allowance pada 26 Mei 2023 melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1/TA/KEK/PMA/2023.
Smelter yang dibangun dengan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun dan fasilitas Precious Metal Refinery sebesar 6.000 ton per tahun tersebut, telah terealisasi mencapai 74,27% hingga Juni 2023 dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2023, serta dioperasionalkan mulai tahun 2024.
Proyek tersebut diprediksi menyerap tenaga kerja hingga sebanyak 15.000 orang dengan nilai investasi US$2,2 miliar atau sekitar Rp33 triliun.
Kesuksesan KEK Gresik tidak terlepas dari dukungan seluruh stakeholder terkait, baik Pemerintah Pusat melalui Dewan Nasional KEK maupun Pemerintah Daerah melalui Dewan Kawasan KEK Provinsi Jawa Timur. Selain itu, kehadiran Administrator KEK Gresik yang baru akan meningkatkan kemudahan investasi dan perizinan berusaha
(evs)