Logo Bloomberg Technoz

Jadi Pusat Hilirisasi, KEK Gresik Serap Investasi Rp49 T

Elisa Valenta
21 June 2023 09:45

Acara groundbreaking PT Hailiang Nova Material Indonesia dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi, Selasa (20/6) di KEK Gresik (Foto: Setpres)
Acara groundbreaking PT Hailiang Nova Material Indonesia dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi, Selasa (20/6) di KEK Gresik (Foto: Setpres)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia akan memiliki pabrik foil tembaga terbesar di Asia Tenggara. PT Hailiang Nova Material Indonesia, salah satu produsen pipa dan batang tembaga terbesar dunia, akan membangun pabrik foil tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik dengan nilai investasi US$860 juta.

Selain pabrik foil tembaga, di kawasan ini juga berdiri investasi besar yaitu Smelter milik PT Freeport Indonesia dengan nilai investasi US$3 miliar. Smelter ini akan menghasilkan katoda tembaga berkapasitas 1,7 juta ton per tahun.

PT Hailiang Nova Material Indonesia akan menjadi off taker produk PT Freeport Indonesia dengan produk akhir Foil Tembaga, sebagai bahan baku lithium-ion battery. Kolaborasi antara smelter tembaga dan off taker-nya tersebut mampu menciptakan ekosistem Electric Vehicle di KEK Gresik dengan menarik beberapa investasi baru ke dalam kawasan, antara lain industri kaca (seperti Xinyi), industri baja, dan industri EV battery sendiri, hingga Electric Vehicle.

Dalam groundbreaking pabrik milik Hailiang Selasa (20/6), Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menekankan pentingnya hilirisasi dan mulai bisa menghentikan ekspor bahan mentah ke luar negeri. Dengan hilirisasi ia menilai Indonesia memiliki banyak keuntungan yang bisa didapat, seperti royalti, pajak perusahaaan, dan biaya ekspor serta yang terpenting dapat menyerap lapangan pekerjaan secara masif.

“Saya sangat menghargai pembangunan industri pabrik foil tembaga yang dikerjakan oleh PT Hailiang Group dari Tiongkok. Artinya hasil dari PTFI (PT Freeport Indonesia) yang ada di lingkungan ini juga akan bisa diserap sehingga akan jadi barang jadi atau setengah jadi yang nantinya akan kita gunakan untuk baterai litium atau baterai mobil listrik maupun mobil listriknya itu sendiri,” kata Jokowi.