Logo Bloomberg Technoz

Dalam gelar lelang sukuk negara kemarin, terjadi penurunan animo pelaku pasar yang terlihat dari anjloknya capaian incoming bids dengan nilai hampir Rp20 triliun.

Para pelaku keuangan global masih menghitung peluang kenaikan bunga acuan Amerika dengan kecenderungan The Fed memproyeksi terjadinya soft landing perekonomian negeri itu, serta tren disinflasi yang cukup meyakinkan pada Mei lalu, pelaku pasar cenderung berekspektasi bunga acuan Fed fund rate akan bergerak naik ke level 5,5%. Level itu diperkirakan menjadi terminal rate Amerika yang mencerminkan kenaikan 25 bps lagi hingga akhir 2023. 

Dari Asia, perkembangan pemulihan perekonomian China masih menjadi perhatian utama pelaku pasar. Dengan langkah bank sentral Tiongkok PBOC memangkas bunga acuan, stimulus lanjutan agar raksasa Asia itu bangkit dengan meyakinkan masih menjadi pertanyaan.

Kesemua itu menjadikan aset yang dianggap sebagai safe haven saat ini yaitu the greenback dolar Amerika sebagai pilihan utama pelaku pasar. Sebagai imbas, valuta yang menjadi lawannya akan cenderung melemah, termasuk rupiah.

-- dengan analisis teknikal M. Julian Fadli.

(rui)

No more pages