Kinerja bursa di Asia hari ini mayoritas berada di zona merah. Indeks Hang Seng Hong Kong memimpin pelemahan dengan -1,27%, indeks Kospi -0,74%%, indeks Nikkei 225 -0,23% dan indeks Strait Times Singapore -0,12%. Sementara indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 juga mencatatkan pelemahan pada perdagangan hari ini dengan -0,79%.
Kabar dalam negeri datang dari PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), yang berhasil membukukan marketing sales sebesar Rp 1,86 triliun sepanjang 2022, naik 3,6% dari target yang ditetapkan sebelumnya Rp 1,8 triliun. Sementara itu, penjualan lahan industri jadi kontributor paling besar.
Sementara emiten big bank, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan menyampaikan laporan kinerja tahun 2022 pada sore ini, pukul 15:00. Pelaku pasar optimis Bank Mandiri dapat mengekor hasil keuangan yang sudah dipublikasikan dua bank sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), pekan lalu.
Dari pasar global, investor tengah mencermati pernyataan IMF yang memprediksi Inggris akan mengalami resesi pada 2023. Bahkan pada 2024, Inggris diperkirakan mengalami pertumbuhan yang paling lambat.
Pengumuman penetapan suku bunga baru oleh bank sentral di beberapa negara akan jadi perhatian investor. Seperti The Fed yang akan merilis Kamis waktu setempat, dengan perkiraan akan ada kenaikan 25 bps.
European Central Bank (ECB) juga merilis di hari yang sama. ECB diperkirakan menaikkan tingkat suku bunga 50 bps. Dari Inggris, Bank of England (BoE) diprediksi juga menaikkan suku bungan 25 bps pada pertemuan mereka dalam waktu dekat.
Dari regional, aktivitas ekonomi China tercatat meningkat ke level ekspansif pada Januari menyusul pembukaan kembali perekonomian China dan liburan Imlek. Peningkatan ini terjadi pertama kali dalam empat bulan terakhir. Melansir Bloomberg News, Biro Statistik Nasional (NBS) China melaporkan bahwa Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur naik menjadi 50,1 dari sebelumnya di level 47 pada Desember 2022.
(fad/wep)