Logo Bloomberg Technoz

“Oleh karena itu, kami akan memberikan dukungan penuh dalam hal percepatan perizinan, pemberian insentif seperti master lease, dan tax holiday yang tidak boleh terlambat,” lanjutnya.

Adapun, proyek tersebut menyerap sebanyak 1.950 tenaga kerja dengan 95% di antaranya merupakan pekerja lokal. Sebagian besar dari mereka akan dilatih di China selama 3—6 bulan, sebagai bagian dari perjanjian investasi dengan China. Hal tersebut untuk memastikan transfer teknologi dalam hal pengoperasian.

Ekosistem Kendaraan Listrik

Pada kesempatan yang sama, Luhut menyebut proyek penghilran tembaga menjadi prioritas utama pemerintah saat ini. Terlebih, dalam setiap 1 mobil listrik dibutuhkan tembaga sebanyak 56 kg.

“Juga untuk di di baterai listriknya. Dengan demikian, bisa dibayangkan betapa pentingnya ini karena kita akan memproduksi jutaan mobil dan sepeda motor,” tuturnya.

Tren pelemahan permintaan tembaga. (Sumber: Bloomberg)


Dengan proyeksi penjualan mobil listrik dunia saat ini, lanjut Luhut, dipastikan suplai tembaga tidak dapat memenuhi permintaan yang global. Untuk itu, dengan cadangan tembaga yang besar dan kewajiban membuat smelter, Indonesia dinilai memiliki modal yang besar dalam menarik investasi untuk industri kendaraan listrik.

“Pekan lalu kami sudah menerima proposal investasi dari salah satu produsen mobil listrik terbesar di dunia untuk membangun pabrik dan jaringan distribusi mobil listrik di Indonesia dengan nilai investasi US$1,3 miliar. Ini akan menjadi game changer karena produk EV yang mereka produksi cocok dengan selera masyarakat Indonesia dengan harga yang terjangkau juga. Mereka juga meminta bantuan untuk memperoleh suplai tembaga. Jadi ini akan menjadi satu ekosistem [yang terintegrasi].”

Dengan kebutuhan tersebut, Luhut kembali menggarisbawahi strategi penghiliran timah, tembaga, nikel, kobalt, dan bauksit kian urgen untuk diintegrasikan demimenciptakan ekosistem mobil listrik, baterai litium, dan juga kebutuhan-kebutuhan teknologi lainnya. 

(wdh)

No more pages