Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian tengah menyiapkan langkah perampingan BUMN Karya. Rencananya, hanya akan ada sejumlah BUMN Karya yang tersisa.
"Dari Kalau sekarang tujuh (BUMN Karya), nanti jadi tiga. Jadi, kalau ada proyek, ketiganya bisa melakukan biding, bukan oleh ketujuh BUMN tersebut yang kemudian harganya jatuh," terang Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dikutip dari media lokal, Selasa (20/6/2023).
Meski hanya tersisa tiga BUMN Karya, Tiko, sapaan akrab wakil menteri tersebut, menginginkan ada spesialisasi bisnis ketiganya. Ini diperlukan supaya persaingan di industri kontraktor menjadi lebih sehat.
Persaingan di industri itu selama ini memang ketat. Imbasnya, kontraktor, terutama pelat merah, perlu menurunkan margin demi mendapat proyek.
Imbasnya, ntara arus kas atau cashflow, laba dan pendapatan kerap tidak saling berhubungan satu sama lain.
Kementerian BUMN telah melakukan transformasi perusahaan pelat merah setidaknya selama tiga tahun terakhir. Hasilnya, dari semula 120 BUMN, kini hanya tersisa sebanyak 41 BUMN.
Perampingan dilakukan dengan sejumlah cara, mulai dari pembentukan holding BUMN berdasarkan sektor industri, hingga pembubaran BUMN yang tak lagi menguntungkan.
Hasilnya, BUMN mampu mencatat laba Rp300 triliun di 2022, terbesar dalam sejarah kementerian. BUMN juga mencetak rekor dividen, sebesar Rp80 triliun.
Hasil tersebut menunjukkan secara keseluruhan BUMN memiliki kinerja yang baik. "Tapi memang, ada beberapa sektor yang terlambat transformasi," ujar Tiko.
BUMN Karya adalah salah satu yang terlambat bertransformasi. "Dan, keterlambatannya ini jauh," imbuh Tiko.
(dhf)