Kondisi tersebut, lanjut Tiko, tak lepas dari imbas ketatnya persaingan usaha kontraktor yang menyebabkan tipisnya margin. Sehingga, antara arus kas atau cashflow, laba dan pendapatan kerap tidak saling berhubungan satu sama lain.
Berangkat dari kondisi itu, Kementerian BUMN akan melakukan konsolidasi BUMN Karya. Dari 7 BUMN Karya, rencananya hanya akan ada 3 BUMN Karya sebagai hasil konsolidasi.
Dengan jumlah yang lebih sedikit, persaingan menjadi lebih lega. Ditambah, ketiga BUMN Karya hasil konsolidasi ini memiliki keahliannya masing-masing.
"Kami ingin (BUMN) Karya memiliki streamlining. Kalo sekarang tujuh nanti jadi tiga, jadi kalau ada proyek, ketiganya bisa melakukan biding, bukan oleh ketujuh BUMN tersebut yang kemudian harganya jatuh," terang Tiko.
(yun/dhf)