Logo Bloomberg Technoz

Pemodal AS Masih Trauma Masuk ke Pasar China

Ruisa Khoiriyah
12 January 2023 11:11

Presiden China Xi Jinping (Bloomberg)
Presiden China Xi Jinping (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Angin segar yang bertiup di pasar finansial China sejak Oktober tahun lalu, belum mampu memberikan keyakinan pada para investor Amerika Serikat (AS) untuk kembali berinvestasi di sana. Pemodal Negeri Paman Sam masih trauma dengan apa yang terjadi di China dalam dua tahun terakhir yang membuat pesona Negeri Tirai Bambu memudar di kalangan investor.

Sebagaimana diketahui, dalam dua tahun terakhir sejak pandemi meruyak, ada banyak kebijakan Presiden China Xi Jinping yang tidak ramah pada pemodal sehingga merontokkan daya tarik China di mata para pengelola keuangan global. Akan tetapi, sejumlah langkah perubahan telah membuat angin berbalik arah di pasar keuangan China. 

Xi merilis beberapa kebijakan ramah pasar di mana itu berimbas pada membaiknya performa pasar finansial Negeri Panda. Indeks MSCI China telah meningkat sekitar 50% sejak Oktober 2022, mengalahkan berbagai indeks saham utama dunia. Utang valas China juga sudah terbayar lebih dari 40% dan yuan telah mencetak rekor kenaikan dalam dua bulan.

Pembalikan arah angin di pasar finansial China ini sedikit banyak telah memberikan kelegaan bagi para pemodal. Akan tetapi, bagi sebagian lagi investor yang sudah menarik dananya dari China sejak dua tahun terakhir, apa yang terjadi di China saat ini belum terlalu memberi keyakinan. Terutama di kalangan pemodal dari Amerika. Saham-saham China masih masuk kategori underweight, menurut riset dari Morgan Stanley.

Salah satu yang masih skeptis terhadap perubahan di China adalah Zevin Asset Management yang sudah menjual seluruh aset China mereka tahun lalu. “Kami adalah investor jangka panjang dan kami belum melihat bukti apapun bahwa risiko investasi jangka panjang di China telah menurun,” ujar Sonia Kowal, Presiden Direktur Zevin Asset Management.