Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Kian Anjlok Dipicu Aksi Beli Valas Jemaah Haji Rp22,5 T

Ruisa Khoiriyah
20 June 2023 13:05

Kerabat memeluk salah seorang calon haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (23/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Kerabat memeluk salah seorang calon haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (23/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terus tertekan dan ambles menembus level di atas Rp15.000/US$ di tengah sentimen bunga acuan global dan memuncaknya permintaan valas dari dalam negeri seiring musim pembayaran dividen, impor migas Pertamina dan pemberangkatan jamaah haji.

Di pasar spot, pasangan USD/IDR diperdagangkan di kisaran Rp15.045/US$ hingga siang hari ini, Selasa (20/6/2023) dengan level terlemah di Rp15.053 pada pukul 10:37 tadi. Namun, posisi rupiah tersebut masih lebih kuat dibanding rata-rata pergerakannya sepanjang tahun ini di kisaran Rp15.062/US$.

Rupiah bukan cuma menghadapi tekanan dari ketidakpastian arah bunga global menyusul kembalinya lagi Federal Reserve, bank sentral Amerika, ke jalur pengetatan moneter dengan rencana kenaikan bunga acuan hingga ke level 5,6% tahun ini. 

Pada akhir kuartal II, dari sisi historis, nilai tukar rupiah memang hampir selalu melemah di bulan Mei-Juni seiring kedatangan musim pembayaran dividen, pembayaran utang luar negeri jatuh tempo pemerintah dan korporasi, lalu impor minyak dan gas oleh PT Pertamina (Persero) yang membutuhkan valas luar biasa besar.

Valas jamaah haji

Ilustrasi Haji. (Foto: Media Center Haji/Darmawan)

Kali ini, rupiah juga menghadapi tekanan akibat permintaan valas yang melesat seiring kedatangan musim pemberangkatan jamaah haji ke Mekkah, Arab Saudi. Indonesia tahun ini memberangkatkan kurang lebih 220.000 jamaah, kembali ke jumlah pemberangkatan jemaah sebelum prapandemi.