Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Sudah di Atas Rp15.000/US$, BI Susah Turunkan Bunga

Ruisa Khoiriyah
20 June 2023 11:05

Bank Indonesia meluncurkan kebijakan term deposit valas mulai 1 Maret untuk mendukung penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah (Bloomberg)
Bank Indonesia meluncurkan kebijakan term deposit valas mulai 1 Maret untuk mendukung penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah pagi ini menembus level terlemah dalam beberapa bulan terakhir dibayangi oleh penegasan kebijakan pengetatan moneter oleh Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat yang telah melambungkan harga dolar AS di seluruh dunia.

Di tengah tekanan sentimen arah bunga global, pembicaraan tentang siklus pemangkasan bunga acuan BI7DRR dinilai beberapa pihak menjadi terlalu cepat di kala nilai tukar dihantui pelemahan lebih lanjut yang bisa berdampak pada instabilitas keuangan dan imported inflation.

Pairing USD/IDR menembus level Rp15.050 pada perdagangan Selasa pagi pukul 10:37 WIB, Selasa (20/6/2023). Itu menjadi level terlemah rupiah setidaknya dalam 2 bulan terakhir.

Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika yang terus melanjutkan keperkasaannya terhadap hampir semua lawannya. Valuta Asia lain seperti ringgit Malaysia yang juga jatuh ke level terlemah sejak November tahun lalu. Disusul yen Jepang juga dolar Australia yang pula tak berdaya hadapi the greenback.

Pernyataan Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, pekan lalu, menandai kembalinya lagi bank sentral Amerika ke jalur pengetatan moneter yang sudah dimulai sejak awal tahun 2022 dan sempat sedikit melonggar saat kejatuhan beberapa bank regional Maret lalu. Prediksi kenaikan bunga acuan Fed fund rate hingga dua kali lagi hingga tutup tahun ini, akan menarik likuiditas dolar AS dari perekonomian global.