Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan, sebesar 40,26% dana hasil IPO digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) pembangunan fasilitas produksi dan pengembangan produk.
Kemudian, sebesar 11,9% akan digunakan sebagai kucuran modal kepada PT Bakrie Autoparts. Sedang sebesar 3,91% dana hasil IPO akan digunakan untuk pelunasan utang entitas usaha, dan sisanya sebesar 44,11%, akan dialokasikan untuk modal kerja dan operasional VKTR.
"Kami berharap, IPO ini dapat membuat VKTR menjalankan rencana bisnis secara optimal dan tepat waktu," ujar Gilarsi dalam acara pencatatan saham IPO VKTR, Senin(19/06/2023).
Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama VKTR Anindya Bakrie menyampaikan, VKTR akan fokus pada pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), terutama di segmen kendaraan komersial. Bus dan truk listrik yang akan menjadi fokus pengembangan.
Anindya yang juga memiliki sapaan akrab Anin ini juga menambahkan, permintaan kendaraan listrik untuk angkutan umum masih cukup tinggi. Kebutuhan bus di Jakarta saja sudah lebih dari 10.000 unit/tahun.
"Jika memperhitungkan potensi di seluruh Indonesia, angka tersebut dapat meningkat hingga 20 kali lipat lebih besar,” ungkap Anindya.
(dhf)