Logo Bloomberg Technoz

Akayla Gardner dan Jennifer Jacobs - Bloomberg News

Bloomberg - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memuji kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken selama dua hari ke Beijing. Ia menyebut kunjungan tersebut adalah sebuah kemajuan dalam memulihkan hubungan AS dan China, terlebih setelah Blinken berhasil bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.

"Dia (Blinken) melakukan pekerjaan yang luar biasa," kata Biden kepada wartawan saat berkunjung ke California. "Saat ini kami berada di jalur yang benar."

Ditanya apakah Biden merasa AS telah membuat kemajuan, ia menjawab: "Saya tidak merasakan. Anda tahu kemajuan sudah dibuat."

"Kalian tidak perlu menanyakan hal itu," katanya. "Kalian bisa bertanya seberapa jauh kemajuan yang dicapai."

Menanggapi pertanyaan tentang apakah ia telah berbicara dengan Blinken, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa ia berkomunikasi melalui Penasihat Keamanan Nasional Jake Sulllivan. Blinken diketahui saat ini sedang dalam perjalanan ke London untuk menghadiri konferensi terkait pemulihan Ukraina akhir pekan ini.

Blinken merupakan pejabat AS paling senior yang berkunjung ke Beijing selama lima tahun terakhir, setelah ketegangan antara dua negara berkobar dalam beberapa bulan terakhir. Pembicaraan tersebut meningkatkan prospek bahwa kedua pihak dapat menormalkan hubungan, dan bisa membuka pintu bagi Xi Jinping untuk berbicara dengan Biden. Kedua pemimpin masih belum berbicara sejak bertemu terakhir kali di Bali tahun lalu.

Di sisi lain, Blinken mengatakan kepada wartawan Senin (19/06) bahwa fokus pembahasan dengan Xi Jinping juga berada di seputar perang Rusia di Ukraina, Korea Utara, dan Taiwan.

AS dan China masih tidak sependapat terkait sejumlah isu, juga tidak ada kemajuan dalam memulihkan kontak langsung antara militer dua negara. Hal tersebut merupakan harapan AS di tengah meningkatnya ketegangan antara pasukan di sekitar kawasan Taiwan dan di tempat lain.

Namun Blinken dan Xi Jinping sepakat tentang perlunya "menstabilkan" hubungan antara kedua negara, kata Blinken.

Diberitakan oleh TV nasional China, mengutip Yang Tao salah satu pejabat Kementerian Luar Negeri, China mengatakan kepada Blinken bahwa AS harus berhenti menyebut China sebagai ancaman. Mereka juga meminta AS mengakhiri sanksi atas China yang "ilegal", berhenti menekan perkembangan teknologi China, dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri mereka.

Seiring dengan perselisihan perdagangan dan kekayaan intelektual, AS dan China tetap berselisih soal masalah hak asasi manusia dan batasan AS pada teknologi canggih.

(bbn)

No more pages