Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat menangkap kelompok penjual tiket palsu laga Tim Nasional Indonesia vs Argentina. Empat orang anggota kelompok ini menjalankan tindak pidana dengan menjual tiket palsu di sekitar kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Penangkapan ini disampaikan ulang Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam laman resmi organisasinya. "Pelaku adalah empat orang pemuda dan satu orang wanita itu telah diamankan pihak aparat beserta mobil berwarna putih yang digunakan mereka," tulis PSSI.

Menurut PSSI, polisi menangkap para pelaku di dekat loket penukaran tiket resmi. Berdasarkan pemeriksaan sementara, kelompok ini telah berhasil menjual 70 tiket palsu. 

Akan tetapi, polisi tercatat telah menyita sejumlah barang bukti berupa ratusan lembar tiket palsu serupa tiket Kategori 3; kertas cetak; komputer jinjing; dan beberapa tiket asli.

Penukaran tiket FIFA Matchday Indonesia vs Argentina di Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta, Sabtu (17/06/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Kepala Polsek Metro Tanah Abang, Komisaris Patar Mula Bona mengatakan, polisi mengendus praktek kriminal kelompok ini usai bertemu dengan sejumlah korban. Menurut dia, beberapa pembeli kemudian sadar tiket yang dibelinya tersebut palsu.

Berdasarkan informasi korban, kata dia, anggota polisi berhasil menemukan sejumlah pelaku di sekitar lokasi SUGBK. Saat penangkapan, sejumlah calon korban juga berada di sekitar area penjualan tiket palsu.

"Ada juga anggota kami yang kami plotting di tempat penukaran tiket. Dari situ kami mendapatkan laporan bahwa ada salah satu korban yang diduga mendapatkan tiket palsu," kata Patar seperti dilansir PSSI, Senin (19/6/2023).

Dia mengatakan, masyarakat perlu waspada terhadap aksi penipuan pada acara-acara keramaian. Polisi pun sudah berulang kali menangkap kelompok yang mencoba melakukan tindak pidana penipuan dalam penjualan tiket konser girlband Korea Selatan, BlackPink; dan grupband Inggris, Coldplay.

“Ada kemungkinan tiket-tiket palsu dijual melalui platform daring atau media sosial. Masyarakat kemudian tertarik dan membeli tiket tersebut lalu tertipu. Itu kan merugikan,” kata dia.

(frg)

No more pages