Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Maybank Sekuritas Indonesia menyatakan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berada di jalur yang tepat untuk percepatan profitabilitas, yang didukung oleh peningkatan take rate di seluruh lini bisnis.

Analis Maybank Sekuritas Etta Rusdiana Putra memperkirakan EBITDA yang disesuaikan GOTO akan menjadi positif pada 2024. Adapun hal ini akan tercapai apabila sukses melangsungkan strategi penguatan pada take rate/fee yang lebih tinggi, pengurangan biaya terhadap pemasaran, dan juga efisiensi operasional.

“Kami percaya bahwa GOTO berada pada jalur yang tepat, karena mencapai margin kontribusi positif pada kuartal pertama 2023,” kata Etta Rusdiana, dalam riset yang diterbitkan Senin (19/6/2023).

Selain itu, ekonomi digital di Indonesia masih dalam tahap awal. Adapun kepemimpinan pasar GOTO yang berada di dua besar secara nasional, bersamaan dengan prospek pertumbuhan jangka panjang, serta layanan-layanan yang ditujukan kepada kelas menengah yang sedang bertumbuh semakin pesat, yang berarti potensi pasar GOTO dapat mencapai 55 juta hingga 60 juta pengguna aktif.

Maybank Sekuritas memproyeksikan GOTO akan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 77% dalam tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) dari 2021 hingga 2024 menjadi Rp25 triliun pada 2024. Didukung oleh peningkatan nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV)  dan tingkat pengambilan bersih yang lebih tinggi terhadap GTV dari sebelumnya 1,9% pada 2021 menjadi angka 3,5% pada kinerja 2024 mendatang.

Terciptanya efisiensi operasional dan juga pemasaran, dari sebelumnya sebesar 2,3% GTV pada 2022 akan menjadi 1,2% GTV pada 2024, karena strategi efisiensi tersebut merupakan kunci utama mencapai profitabilitas.

Etta Rusdiana memaparkan, GOTO mendapatkan peringkat “Buy “ karena fokusnya pada pasar Indonesia, yang merupakan pasar terbesar di ASEAN yang dapat menciptakan potensi pendapatan yang tinggi, ekosistem terpadu dengan keterlibatan pelanggan yang solid, pemulihan ekonomi yang dapat meningkatkan daya beli dan mendorong permintaan dalam Layanan On-Demand (On-Demand Services/ODS) dan e-commerce, serta pergeseran strategi manajemen untuk mencapai profitabilitas.

Pergerakan Saham GOTO Senin (19/6/2023) (Bloomberg)

Etta juga mempredikasi net take rate GOTO akan terus meningkat dari 2,4% pada 2022. menjadi 3,5% pada 2023, dan 3,5% pada 2024. Net take rate merupakan tingkat komisi yang diambil oleh GOTO dengan rumus pendapatan dibagi dengan GTV. 

Lebih rinci dia memprediksi net take rate lini on-demand service akan meningkat menjadi 15,3% pada 2023 dan mencapai 20,3% pada 2024. Adapun net take rate Tokopedia diprediksi naik menjadi 2,4% pada 2023 dan mencapai 3,3% pada 2024. Net take rate lini bisnis fintech akan cenderung stagnan di 0,4% sampai 0,5%, namun pendapatan akan naik tinggi seiring dengan peningkatan volume.

Dalam riset yang sama Maybank Sekuritas menyatakan perkembangan pesat TikTok Shop, e-commerce dari Tiktok, akan lebih berdampak terhadap Shopee dibandingkan Tokopedia. "Namun dalam jangka panjang, kami yakin TikTok dapat meningkatkan platform e-commerce, dengan memanfaatkan pendapatan iklannya dan meningkatkan pasokan pemrogram," ujar Etta Rusdiana.

Lebih rinci dia menjelaskan bahwa tampilan (user interface) TikTok memiliki kemiripan dengan Shopee dan menargetkan pasar yang sama, yakni wanita. "TikTok lebih umum di kalangan wanita," ujarnya.

Sedangkan live video streaming TikTok cocok untuk penjualan fashion dan kosmetik yang membutuhkan presentasi visual untuk meyakinkan masyarakat agar membeli produk tersebut. "Jadi, kami melihat TikTok dan Shopee mirip, membidik perempuan sebagai pasar utama. Selain itu, iklan TikTok serupa dengan tampilan Shopee," tulis riset tersebut.

Riset Maybank Sekuritas tersebuy menyebutkan target harga GOTO Rp153/saham tersebut merefleksikan optimisme terhadap prospek pertumbuhan raksasa teknologi Indonesia ini dan keyakinan mempercepat arah menuju profitabilitas. Target harga tersebut setara dengan potensi keuntungan 32% dar harga saham hari ini.

Pada penutupan perdagangan Senin (19/6/2023) saham GOTO bergerak stagnan pada level Rp117/saham. Volume perdagangan mencapai 2,27 miliar dengan nilai transaksi Rp267,3 miliar dan frekuensi 15.642 kali. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp138,57 triliun.

(fad/dba)

No more pages