Logo Bloomberg Technoz

Jelang Lelang Sukuk Rp7 T, Pasar Obligasi RI Tertekan Aksi Jual

Ruisa Khoiriyah
19 June 2023 13:00

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar obligasi domestik masih menghadapi tekanan jual mengawali pekan ini, kelanjutan dari pekan lalu yang menaikkan tingkat imbal hasil Surat Utang Negara (SUN/INDOGB), jelang dilangsungkannya lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Tekanan pasar obligasi domestik terjadi di tengah masih berlangsungnya penyesuaian ekspektasi pelaku pasar terhadap arah kebijakan Federal Reserve juga kekhawatiran terhadap defisit transaksi berjalan RI. Mengacu pada data Bloomberg, yield atau tingkat imbal hasil SUN tenor 10 tahun pada pukul 11:49 WIB, Senin (19/6/2023) terpantau naik 0,33% ke kisaran 6,319%.

Itu menjadi kenaikan hari ketiga perdagangan sejak pekan lalu dan menjadi level tertinggi dalam lima hari terakhir. 

Yield SUN 2 tahun juga naik 0,57% ke 5,827%. Disusul kenaikan SUN 5 tahun ke kisaran 5,904% dan yield SUN 15 tahun naik tipis ke 6,510%. 

Kenaikan yield atau tingkat imbal hasil mencerminkan adanya tekanan jual yang menurunkan harga obligasi. Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat imbal hasil. Jadi, ketika yield naik, itu artinya harga obligasi tersebut tengah turun karena banyak pemodal yang menjualnya.