Sebagai catatan, CDS adalah indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN. Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga makin tinggi atau sebaliknya.
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” tutur Erwin.
Pada akhir Kamis (15/6/2023):
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.940 per dolar AS.
- Imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun turun ke 6,27%.
- DXY[1] melemah ke level 102,12.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke level 3,717%.
Pada Jumat (16/6/2023):
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.910 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun stabil di 6,27%.
(rez/wdh)
No more pages