Namun di Argentina, Scholz tidak terlalu berhasil. Seperti halnya Lula, Presiden Argentina Alberto Fernandez menolak memberi bantuan militer kepada Ukraina.

“Saya dan Kanselir berharap perdamaian bisa hadir di wilayah tersebut secepat mungkin,” ujar Fernandez, Sabtu (28/1/2023).

Menyalahkan Zelenskiy

Dalam lawatan ke Amerika Selatan, Scholz mencoba membangun hubungan yang romantis. Dia menceritakan pengalaman pribadinya di wilayah itu.

Scholz pernah mengunjungi Argentina pada 1980-an sebagai seorang sosialis muda. Dia pun pernah mendatangi Chile pada saat-saat terakhir rezim Augusto Pinochet.

Di Brasil, Scholz bertemu dengan Lula, seorang pemimpin yang ambivalen terhadap konflik di Ukraina. Lula sempat mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan bahkan menyalahkan Zelenskiy atas konflik tersebut.

Lula, sebagaimana kebijakan luar negeri Brasil, lebih menempatkan diri sebagai penengah, bukan langsung memihak salah satu kubu. 

“Brasil tidak ingin terlibat, bahkan secara tidak langsung. Kita harus mencari siapa yang bisa mewujudkan perdamaian antara Rusia dan Ukraina,” katanya.

(bbn)