Pasokan Turun, Harga Naik
Di sisi lain, mendatangkan beras impor pun bukan perkara gampang. Terlebih, El Nino tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi menjadi fenomena global.
El Nino juga dihadapi oleh negara-negara lumbung padi ASEAN seperti Vietnam dan Thailand. Risiko penurunan produksi membuat negara-negara tersebut memilih untuk mengutamakan kebutuhan dalam negeri terlebih dulu.
"Memang tidak akan ada kelangkaan, tetapi pasokan pasti turun," tegas Chookiat Ophaswongse, Presiden Kehormatan Thai Rice Exporter's Association, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Perkembangan ini membuat harga beras naik. Data Bloomberg menyebutkan harga ekspor beras 100% Grade B Bangkok asal Thailand pada 14 Juni ada di US$493/metrik ton.
Sejak awal tahun, harga komoditas ini sudah naik nyaris 7%. Oleh karena itu, impor beras (kalau barangnya ada) harus ditebus dengan harga tinggi.
Indonesia Masih Impor Beras
Data BPS mengungkapkan Indonesia mengimpor beras sebanyak 511.903 ton sepanjang kuartal I-2023. Nilainya adalah US$255,96 juta.
Ada sejumlah negara pemasok beras bagi Indonesia. Pertama, Thailand. Sepanjang kuartal I-2023, impor beras dari Negeri Gajah Putih tercatat 260.995 ton. Nilainya US$132,89 juta.
Kedua, Myanmar. Volume impor beras Indonesia dari Myanmar sepanjang 3 bulan pertama 2023 adalah 4.789 ton dengan nilai US$2,29 juta.
Ketiga, Vietnam. Volume impor beras dari Vietnam pada Januari—Maret 2023 adalah 174.497 ton dengan nilai US$88,18 juta.
Keempat, Pakistan. Volume impor beras dari Pakistan pada kuartal I-2023 adalah 26.334 ton dengan nilai US$12,45 juta.
(aji/wdh)