Logo Bloomberg Technoz

Simalakama Impor Beras: Barang Susah Didapat, Harga Mahal

Hidayat Setiaji
16 June 2023 12:40

Pedagang melayani pembeli beras di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang melayani pembeli beras di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Beras adalah makanan pokok bagi kebanyakan rakyat Indonesia. Saat ini pengadaan beras sedang mendapat tantangan.

Di dalam negeri, produksi beras nasional diperkirakan berkurang tahun ini karena risiko El Nino. Bahkan, ada kemungkinan produksi padi bisa menyusut sebesar 5 juta ton.

"Berdasarkan data produksi padi selama kurun 1990—2020, terjadi penurunan produksi secara konsisten setiap kejadian El Nino. Penurunan produksi padi bervariasi berkisar 1—5 juta ton tergantung intensitas El Nino," jelas Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI, belum lama ini.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi Gabah Kering Giling pada 2022 adalah 54,75 juta ton. Dari angka itu, produksi beras didapati 31,54 juta ton.

Mengutip data Bloomberg, konsumsi beras pada 2021 sudah 35,6 juta ton. Oleh karena itu, impor beras sulit terhindarkan demi menjaga pasokan dalam negeri.

Konsumsi Beras Indonesia (Sumber: Bloomberg)