Perkembangan di China juga mempengaruhi dunia usaha Negeri Sakura. Bulan lalu, China masih menerapkan pembatasan ketat untuk meredam penyebaran Covid-19. Ekspor ke China bahkan sampai turun untuk kali pertama dalam tujuh bulan.
“Ke depan, kami memperkirakan kondisi akan agak mixed. Bisnis seperti hotel dan restoran akan bangkit karena kedatangan kembali wisatawan mancanegara. Namun sektor manufaktur mungkin akan menahan diri karena penurunan permintaan di luar,” sebut analisis Bloomberg Economics.
Rilis data lain menunjukkan perkembangan yang lebih positif. Penjualan ritel di jepang pada Desember tumbuh 1,1% mtm. Meski inflasi menyentuh rekor tertinggi dalam 40 tahun, tetapi konsumsi tetap kuat.
Sementara data lain menunjukkan tingkat pengangguran di Jepang pada Desember 2022 adalah 2,5%, sama seperti bulan sebelumnya. Kemudian rasio pekerjaan dan pelamar ada di 1,35, artinya ada 135 lapangan kerja untuk setiap 100 pelamar.
(bbn)