Logo Bloomberg Technoz

Setiap rudal terbang sekitar 780 kilometer ke udara. Sementara Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan, negaranya akan mengajukan protes seraya menambahkan tidak ada laporan kerusakan pada kapal di daerah tersebut.

Latihan militer antara Korea Selatan dan AS terjadi pada Kamis (15/06) dan melibatkan lebih dari 2.500 tentara. Kedua militer negara menggunakan sistem senjata canggih, termasuk artileri self-propelled dan jet tempur F-35A. 

"Perdamaian sejati bukan perdamaian palsu yang mengandalkan niat baik musuh tetapi perdamaian yang mengandalkan kekuatan kita sendiri untuk melindungi keamanan nasional," kata Yoon dalam latihan militer tersebut.

Grafik program rudal Kim Jong Un. (Sumber: Bloomberg)

Sepanjang tahun ini, Pyongyang sudah menembakkan 19 rudal balistik termasuk tiga rudal balistik antarbenua yang dirancan untuk mengirimkan hulu ledak nuklir ke daratan AS. Korut menembakkan lebih dari 70 rudal balistik tahun lalu.

Penasihat keamanan nasional AS, Jepang, dan Korea Selatan mengeluarkan pernyataan bersama yang mengutuk penembakan rudal Korea Utara. Mereka menyebutnya sebagai "pelanggaran yang sangat jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB". 

Tak lama setelah penembakan rudal tersebut, AS mengatakan pihaknya memberikan sanksi kepada dua warga Korea Utara yang tinggal di China setelah terbukti membantu mendapatkan bahan bakar untuk membuat rudal.

Roket Luar Angkasa

Pada tanggal 31 Mei, Korea Utara melakukan peluncuran roket luar angkasa pertamanya dalam tujuh tahun. Namun peluncuran tersebut gagal dan roket jatuh di Laut Kuning.

Meskipun Korea Utara sedang mencoba menempatkan satelit mata-mata ke orbit dan berhak melakukannya, Jepang, Korea Selatan, dan AS mengutuk peluncuran tersebut. Mereka mengatakan Korut telah melanggar resolusi PBB dengan menggunakan teknologi yang digunakan untuk peluru kendali balistik antarbenua (Intercontinental ballistic missile/ICBM).

Rezim Kim Jong Un telah memodernisasi persenjataan misilnya selama beberapa tahun terakhir. Mereka meluncurkan model yang cepat untuk digunakan dan dirancang untuk menghindari cegatan AS. Kim Jong Un telah mencoba meningkatkan kemampuannya untuk melakukan serangan ke AS, Jepang, dan Korea Selatan.

Presiden Joe Biden telah memperingatkan Korea Utara bahwa serangan nuklir terhadap AS dan sekutunya akan menjadi akhir dari rezim Kim Jong Un. Biden mengeluarkan peringatan tersebut pada April, saat ia menjamu Presiden Korsel Yoon Suk Yeol di Gedung Putih. Mereka mengumumkan upaya baru untuk melawan penumpukan nuklir Pyongyang, dan berencana mengerahkan kapal selam bersenjata nuklir milik AS ke Korsel.

Pada 13 April, Korea Utara menguji tipe baru dari ICBM berbahan bakar padat yang dipimpin oleh Kim Jong Un. Rudal berbahan bakar padat meningkatkan jangkauan peluncuran dari silo bawah tanah yang diperkeras tanpa memberikan sinyal keras. Rudal berbahan bakar cari umumnya membutuhkan lebih banyak waktu untuk dipersiapkan, memberikan tanda kepada satelit mata-mata bahwa peluncuran sudah dekat.

Pada akhir Maret, Korea Utara merilis foto-foto Kim Jong Un yang sedang memeriksa tampilan hulu ledak terbesar di negara tersebut. Foto-foto yang dirilis seakan menunjukkan sang presiden tidak berniat meninggalkan senjata atomnya. Para pakar persenjataan mengatakan foto-foto itu menunjukkan Pyongyang telah membuat kemajuan dalam mengecilkan hulu ledaknya, dan bisa jadi akan melakukan lebih banyak pengujian untuk memverifikasi kemampuan mereka.

Korea Utara telah menunjukkan misilnya dapat terbang hingga ke AS, namun muncul pertanyaan apakah hulu ledak akan tetap utuh hingga mencapai target.

Pada pertemuan menteri pertahanan mereka di Seoul pada akhir Januari, AS dan Korea Selatan berjanji untuk meningkatkan latihan militer mereka. Sebelumnya, latihan militer gabungan dikurangi atau dihentikan saat mantan Presiden Donald Trump menjabat. Langkah tersebut dilakukan dengan harapan dapat memfasilitasi negosiasi nuklirnya dengan Kim Jong Un.

Namun, pembicaraan tersebut tidak menghasilkan langkah konkret agar Pyongyang menghentikan program nuklirnya. Bahkan justru tumbuh lebih besar.

Saat Jepang bergabung dengan latihan militer yang melibatkan AS dan Korsel, Korea Utara pun menanggapi dengan peluncuran rudal balistik.

--Dengan asistensi dari Eunkyung Seo, Go Onomitsu dan Philip Glamann.

(bbn)

No more pages