Jon Herskovitz dan Sangmi Cha - Bloomberg News

Bloomberg - Korea Utara (Korut) kembali menembakkan rudal balistik jarak pendek sebanyak dua kali pada Kamis (15/06/2023). Ini merupakan uji peluncuran yang dilakukan setelah Korut gagal menempatkan satelit mata-mata ke orbit pada Mei.

Rudal ditembakkan setelah Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) mengakhiri latihan militer bersama di dekat perbatasan dengan Korea Utara, yang diawasi oleh Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dan memicu kemarahan rezim Kim Jong Un. Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) di Pyongyang mengutip seorang juru bicara dari Kementerian Pertahanan mengecam latihan militer tersebut. 

"Tentara kami mengecam keras tindakan provokatif dan tidak bertanggung jawab dari otoritas militer 'negara boneka'," kata KCNA mengutip negara tersebut. "Angkatan bersenjata kami akan sepenuhnya melawan segala bentuk gerakan demonstratif dan provokasi dari musuh."

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, rudal ditembakkan sekitar pukul 07.25 malam dan 07.37 malam waktu setempat dari dekat Bandara Internasional Pyongyang menuju ke arah perairan di sebelah timur semenanjung. Setidaknya satu proyektil kemungkinan jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang, kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan pada wartawan di Tokyo.