Logo Bloomberg Technoz

Surat Utang RI Tertekan Aksi Jual

Ruisa Khoiriyah
16 June 2023 10:30

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penurunan tajam nilai surplus neraca dagang Mei dari US$3,9 miliar menjadi tinggal US$400 juta, memicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap kemungkinan defisit transaksi berjalan yang tidak terkendali. 

Ditambah sinyal super hawkish dari bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, yang menyatakan dengan gamblang akan melanjutkan kenaikan bunga acuan di sisa tahun ini, semakin menambah kewaspadaan pelaku pasar.

Aksi jual di pasar obligasi domestik yang berlangsung cukup besar kemarin hingga mengerek naik tingkat imbal hasil atau yield Surat Utang Negara (SUN/INDOGB) semua tenor, terpantau berlanjut Jumat pagi ini (16/6/2023).

Yield INDOGB-10 tahun naik ke kisaran 6,305%, sedangkan tenor lebih pendek 2 tahun dan 15 tahun, masing-masing mencatat kenaikan 0,26% ke posisi 5,825% dan ke level 6,501% pada pukul 9:45 WIB. Sedangkan yield INDOGB-5 tahun mencatat penurunn ke 5,896%.

Yield berbanding terbalik dengan harga, saat yield naik berarti harga obligasi sedang turun karena tertekan aksi jual.