Ahli strategis Morgan Stanley yang dipimpin oleh Mike Wilson mengatakan, investor yang menambah muatan saat reli saham pada bulan ini akan kecewa jika mereka bertentangan langsung dengan The Fed. Kristen Bitterly dari Citi Global Wealth menegaskan, pergerakan harga saham yang naik pada Januari bersifat teknis karena terdorong oleh kinerja 2022 yang "Laggards and Losers".

Memasuki 2023, pergerakan harga minyak diproyeksi berat. Di satu sisi ada sentimen positif, yaitu prospek peningkatan permintaan di China. Namun di sisi lain, risiko resesi yang membayangi Amerika Serikat (AS) dan Eropa menjadi pemberat. Posisi saat ini harga minyak mengalami perubahan arah pasca penurunan sampai titik terendah dalam tiga minggu. Sementara itu, pergerakan harga Bitcoin pada Januari menuju tren Bullish terbaiknya sejak 2013.

(bbn)