Harga minyak pada aktivitas perdagangan New York telah terpangkas 15% sepanjang tahun, namun mengalami berikan sejak awal Mei pasca kekhawatiran perlambatan di AS. Juga dipicu oleh lesunya perbaikan ekonomi China, dengan pergulatan rencana pemotongan pasokan oleh Arab Saudi.
Permintaan China akan minyak naik 17% bulan lalu, dibandingkan capaian tahun sebelumnya. Sementara produksi minyak secara industri juga mengalami kenaikan, meski tipis, berdasarkan data resmi yang dirilis Kamis.
“Banyak yang memprediksi harga minyak turun karena permintaan lemah,” tetapi data tidak mendukung teori tersebut, kata Giovanni Staunovo. “Persediaan minyak global yang terlihat tidak turun dalam empat bulan pertama tahun ini karena pertumbuhan suplai juga solid.”
Meskipun ada hal baik dari sisi permintaan, secara umum yang suram telah menjadikan Wall Street meninggalkan prediksi untuk reli harga. UBS maupun JPMorgan Chase & Co. telah menarik kembali perkiraan harga mereka dalam beberapa hari terakhir.
(bbn)