Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Senjaya menyatakan jumlah investor bursa kripto di Indonesia mencapai 17,25 juta pelanggan. Jumlah ini ditaksir mengalami peningkatan terus, meski nilai transaksi terus turun di tengah gejolak pasar kripto di dunia.

Menurut Tirta, angka ini hanya menghitung jumlah investor yang terdaftar pada bursa kripto berizin Bappebti. Hingga besar kemungkinan jumlahnya akan lebih besar. Ketua Indonesia Fintech Society (IFSOC), Rudiantara,  juga menyatakan 16,7 juta orang telah tercatat sebagai investor kripto per akhir 2022, berdasarkan data Bappebti.

Terjadi peningkatan investor karena pada tahun sebelumnya jumlahnya hanya 11,2 juta orang. Hal ini, lanjut Rudiantara, menunjukkan potensi pertumbuhan kripto di Indonesia yang masih amat besar.

Pada bagian lain nilai transaksi di pasar kripto dalam negeri menurun 64%. Pada 2021 nilainya bisa mencapai Rp859 triliun, namun per tahun lalu tersisa Rp306 triliun.

Kondisi terkini, gugatan Securities and Exchange Commission (SEC) kepada dua bursa kripto, Binance dan Coinbase tentu berimplikasi pada perkembangan industri di Indonesia, juga dunia. Tuduhan regulator bahwa ada perdagangan manipulatif yang dialamatkan kepada CEO Binance, Changpeng Zhao, membuat pelaku bursa was-was.