Logo Bloomberg Technoz

Sehingga WSKT berhasil membukukan peningkatan pendapatan menjadi sebesar Rp14,1 triliun, meroket 40% secara tahunan. Begitu juga dengan laba bersih yang melesat menjadi Rp1,04 triliun, dari sebelumnya hanya mencatatkan Rp511 miliar pada 2014.

Berlanjut pada 2016, WSKT dikabarkan mendapatkan suntikan dana segar lagi sebesar Rp2 triliun. Dengan tujuan untuk memperkuat pendanaan Trans Sumatera, yang kala itu WSKT bekerja sama dengan Jasa Marga (JSMR). Senada, peningkatan permodalan tersebut membuat total ekuitas WSKT meningkat menjadi Rp16,7 triliun pada 2016.

Total Liabilitas WSKT (Bloomberg)

Di samping itu, total liabilitas jangka pendek, dan jangka panjang tercatat meningkat signifikan, dengan meningkat masing-masing 130% dan 90%, menjadi Rp31,4 triliun dan Rp13,1 triliun. Kas dan setara kas dan total aset WSKT mencatatkan kinerja yang juga positif, dengan tercatat Rp10,6 triliun dan Rp61,4 triliun

Kinerja ekspansif pada 2015 juga berlanjut pada 2016, di mana pendapatan WSKT tumbuh 68% menjadi Rp23,7 triliun. Dan laba bersih meroket hingga 70% menjadi senilai total Rp1,7 triliun.

Sebagai catatan, WSKT juga mengantongi tambahan PMN mencapai Rp7,9 triliun pada tahun anggaran 2021 dari Pemerintah. Adapun tujuan pemanfaatan tersebut utamanya untuk penguatan permodalan restrukturisasi serta modal kerja dan investasi jalan tol.

Pinjaman dari bank-bank dan PMN telah menjadi sekoci penyelamat bagi WSKT untuk menjaga kelangsungan operasionalnya agar tetap berlanjut. Suntikan dana melalui PMN memberikan bantuan yang signifikan bagi perusahaan, memberikan likuiditas yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan.

Berikut data selengkapnya.

2022

Kas dan Setara Kas: Rp8,94 triliun

Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: (Rp106,58 miliar)

Pendapatan Usaha: Rp15,30 triliun

Laba (Rugi) Bersih: (Rp1,89 triliun)

2021

Kas dan Setara Kas: Rp13,16 triliun

Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: Rp192,784 miliar

Pendapatan Usaha: Rp12,22 triliun

Laba (Rugi) Bersih: (Rp1,09 triliun)

2020

Kas dan Setara Kas: Rp1,21 triliun

Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: Rp411,061 miliar

Pendapatan Usaha: Rp16,19 triliun

Laba (Rugi) Bersih: (Rp7,37 triliun)

2019

Kas dan Setara Kas: Rp9,25 triliun

Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: Rp9,01 triliun

Pendapatan Usaha: Rp31,38 triliun

Laba (Rugi) Bersih: Rp938,14 miliar

2018

Kas dan Setara Kas: Rp10,84 triliun

Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: Rp4,01 triliun

Pendapatan Usaha: Rp48,78 triliun

Laba (Rugi) Bersih: Rp3,96 triliun

2017

Kas dan Setara Kas: Rp6,08 triliun

Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: (Rp5,95 triliun)

Pendapatan Usaha: Rp45,21 triliun

Laba (Rugi) Bersih: Rp3,88 triliun

2016

Kas dan Setara Kas: Rp10,65 triliun

Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: (Rp7,76 triliun)

Pendapatan Usaha: Rp23,78 triliun

Laba (Rugi) Bersih: Rp1,71 triliun

Penyelamat Selanjutnya

Baru-baru ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memutuskan untuk menahan suntikan dana PMN Rp3 triliun kepada WSKT. Seharusnya perseroan mendapatkan dana segar dari pemerintah dalam bentuk PMN pada 2022 kemarin.

"Untuk Waskita Karya, rencana PMN ditunda sampai ada kejelasan restrukturisasi. Sebagaimana kita ketahui, WSKT adalah perusahaan terbuka, jadi akan kita lihat program restrukturisasinya," papar Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Rionald Silaban dalam konferensi pers secara virtual, pada Mei kemarin.

Kemudian, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo memberikan gambaran kelanjutan realisasi pemberian PMN kepada WSKT.

"Kemarin, kami di kabinet sudah sepakat untuk suntikan (PMN) melalui Hutama Karya untuk meneruskan Proyek Strategis Nasional (PSN) sembari melakukan penyehatan terhadap Waskita Karya," ujar wakil menteri dengan sapaan akrab tiko ini. 

(fad/aji)

TAG

No more pages

Artikel Terkait