Reli terbaru terjadi bersamaan dengan tren investasi pada teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), ditambah meredanya kekhawatiran akan resesi parah. Sejumlah berita positif Tesla juga mendukung hal ini.
Hal ini termasuk pakta pengisian daya listrik dengan kompetitor, General Motors Co. dan Ford Motor Co, dan semua sedan Model 3-nya, memenuhi persyaratan mendapatkan kredit pajak penuh di AS. Data inflasi yang lebih melandai, menjadi pemicu reli tambahan di bursa saham, menyokong tren naik Tesla.
"Kami pikir pasar ingin percaya bahwa Tesla adalah nama AI yang pertama, perusahaan otomotif yang kedua," analis Morgan Stanley, Adam Jonas, menulis dalam sebuah catatan pada hari Selasa. "Meskipun kami tidak mengharapkan reli baru-baru ini dalam saham perusahaan, kami menduga banyak investor mungkin kembali mencari cara untuk membenarkan penilaian di luar batas-batas model otomotif / perangkat keras unit x harga."
"Kami rasa pasar ingin percaya bahwa Tesla adalah ‘penamaan’ AI pertama, dia sebagai ‘perusahaan otomotif’ jadi yang kedua," analis Morgan Stanley, Adam Jonas.
“Meskipun kami tidak mengharapkan reli baru-baru ini dalam saham perusahaan, kami menduga banyak investor mungkin kembali mencari cara untuk membenarkan penilaian di luar batas-batas harga unit pasar otomotif terhadap model perangka kerasnya.”
(bbn)