“Dari jumlah tersebut, mayoritas adalah UMKM dan 2 juta di antaranya berjualan melalui niaga elektronik TikTok Shop," Chew menambahkan. TikTok Shop juga mendapatkan angin segar dengan diperolehnya izin dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).
TikTok telah bertumbuh dengan 8.000 karyawan yang bekerja di seluruh kawasan. Total di Indonesia mencapai 2.000 orang. TikTok mempertaruhkan bisnis e-commerce di seluruh pasar, termasuk Indonesia, dengan mengkombinasikan media sosial video pendek dan fitur livestreming sekaligus.
Total gross merchandise value (GVM) TikTok, yang mewakili nilai transaksi dalam platform TikTok Shop mencapai US$2,5 miliar atau setara Rp37,25 triliun (asumsi kurs Rp14.900/US$) sepanjang tahun lalu, berdasarkan data perusahaan riset e-commerce, Cube Asia. Bahkan pada kuartal I tahun 2023 nilai GVM telah mencapai US$ 1 miliar.
Masuknya TikTok masuk ke dalam segmen perdagangan online telah menghadirkan tantangan baru bagi pesaing, seperti Amazon.com Inc. dan Shopee dari Sea Ltd. Lini bisnis ByteDance ini terus berambisi meningkatkan bisnis hingga empat kali lipat lebih besar atau setara US$20 miliar.
TitTok semakin ekspansif di seluruh wilayah, seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa, khususnya pada segemen penjualan barang-barang, seperti dilaporkan Bloomberg News minggu lalu.
(wep)