Bloomberg Technoz, Jakarta - Setidaknya 70 orang meninggal dunia dan lebih 150 lainnya terluka akibat ledakan bom di sebuah masjid di barat laut Pakistan. Ini adalah serangan terparah di negara itu dalam 11 bulan terakhir.

“Kami masih menemukan jenazah di reruntuhan,” kaya Inquilab Khan, seorang petugas penyelamat dari organisasi Edhi di Peshawar, yang memberikan informasi tentang jumlah korban tewas.

Mengutip Bloomberg News, ledakan tersebut terjadi Senin (30/1/2023) saat pelaksanaan shalat berjamaah. Masjid tersebut berada di komplek pemerintahan, termasuk markas kepolisian. Demikian informasi yang didapat dari Ghulam Ali, Gubernur Khyber Pakhtunkhwa.

Polisi masih mencari korban lain di bawah reruntuhan, sebut Kepala Kepolisian Peshawar Mohammad Ijaz Khan. “Sekitar 300-400 orang dari kantor yang berbeda berkumpul untuk beribadah. Ini terjadi saat waktu shalat. Kami tidak bisa mengesampingkan kemungkinan bom bunuh diri,” ungkapnya.

Pada Maret tahun lalu, kelompok Islamic State (IS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah masjid Syiah yang menewaskan lebih dari 60 orang. Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Peshawar.