Yang ketiga kata Jokowi adalah sumber daya manusia (SDM).
"SDM ini kekuatan besar kita tapi juga jangan menang dari segi jumlah tapi juga segi kualitas SDM, fisik, skill, karakter produktif dan karakter displin termasuk penguasaan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi)," lanjutnya.
Jokowi dalam kesempatan itu juga menjelaskan relevansinya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang kini tengah disiapkan di Penajam Paser Utara, Kalimantan. Dia mengatakan, Jakarta sudah terlalu padat sebagai kota bisnis, pemerintahan, pariwisata dan pusat segala hal. Selain itu dengan padatnya Jawa dan paling padat di Jakarta, tidak akan ada pemerataan. Dua hal ini yang membuat IKN harus dipindahkan.
"Perlu saya sampaikan 56% penduduk Indo ada di Jawa dan terpadat ada di Jakarta. Berarti 149 juta (penduduk) dari 17 ribu pulau ada ada di pulau Jawa. Itu perlu pemerataan GDP, 58% itu ada di Jawa yang lainnya itu diberi bagian apa?" kata Jokowi lagi.
Jakarta kata dia sudah padat sekali oleh karena itu bebannya harus dikurangi.
Presiden mengatakan visi menjadi negara maju yang membuat Indonesia harus mengusahakan berbagai hal termasuk bersiap dalam bonus demografi pada tahun 2030-an. Negara maju artinya baik dalam ekonomi yang terindikasi dari pendapatan perkapita, baik dalam hal SDM dan juga terjadi pemerataan ekonomi.
"Saya ingin berbagi visi berbagi mimpi berbagi cita-cita besar bagi bangsa ini. Tadi saya membayangkan akan menjadi seperti apa indonesia di 100 tahun kemerdekaannnya yaitu tahun 2045," kata dia.
(ezr)
