Farras menambahkan, dengan asumsi rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) PGAS dan RAJA 10% lebih tinggi dari perkiraan Samuel Sekuritas, maka kenaikan harga gas itu bisa diterjemahkan dengan potensi kenaikan EBITDA 3% untuk EBITDA PGAS dan 11% untuk EBITDA RAJA.
Melihat potensi tersebut, Farras melihat adanya potensi besar keaikan harga saham PGAS dan RAJA. "Harga saham PGAS memiliki potensi upside 76% dari harga saat ini, sementara potensi upside RAJA sebesar 61,4%.
Saat ini, harga saham PGAS ada di level Rp1.310/saham, naik 5 poin atau setara 0,77% sejak pagi tadi. Sementara, harga saham RAJA naik turun 35 poin atau setara 3,34% ke level Rp1.80/saham.
Edward Tanuwijaya, analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia memiliki target harga Rp1.850/saham dengan rekomendasi buy. Dalam riset terbarunya, kuatnya PGAS di sektor hilir menjadi pertimbangan atas rekomendasinya tersebut.
Dikutip dari sejumlah media lokal, Dirjen Minyak & Gas Bumi Kementerian EDM Tutuka Ariadji menjelaskan bahwa penyesuaian HGBT itu dilakukan untuk mengimbangi biaya produksi dari lapangan tua yang ada di dalam negeri. "Kondisinya, lapangan yang makin tua memiliki biaya yang lebih besar," imbuh Tutuka, Rabu (14/6/2023).
(dhf)