Biro Statisnik Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa China harus "fokus pada perbaikan dan perluasan permintaan", juga memacu kepercayaan bisnis dan pasar. "Pondasi pemulihan ekonomi belum kokoh," katanya.
Bursa saham China, yang mengalami kenaikan setelah penurunan suku bunga, sebagian besar mempertahankan kenaikannya menyusul data tersebut. Harga saham yang terdaftar di Hong Kong mengalami kenaikan 1,3%, dan masih memimpin kenaikan di Asia. Yuan luar negeri mengalami penurunan, diperdagangkan 0,2% lebih lemah pada 7.1865 per dolar.
Sinyal dari PBOC "sangat penting karena merupakan pembalikan arah kebijakan," kata Dong Chen, kepala penelitian makroekonomi Asia di Pictet Wealth Management saat diwawancara di Bloomberg TV. "Sekarang pemerintah harus menginjak pedal gas lebih keras. Dalam waktu dekat, kami membutuhkan dukungan moneter dan fiskal yang berkelanjutan.
Tingkat pengangguran tetap relatif tinggi mencapai 5,2% pada Mei, sementara tingkat pengangguran antara usia 16 hingga 24 tahun naik sedikit menjadi 20,8%.
Berikut analisis Bloomberg Economics:
Undershoot dalam penjualan ritel menunjukkan pemulihan konsumsi kehilangan lebih banyak momentum. Perlambatan yang lebih tajam dari perkiraan dalam investasi aset tetap menunjukkan merosotnya pengeluaran swasta, terutama di sektor properti, yang memebani stimulus pemerintah dalam bentuk pengeluaran untuk proyek-proyek besar. (Chang Shu dan David Qu)
Langkah PBOC dilakukan tepat setelah Bank Sentral AS Federal Reserve menekan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 15 bulan, namun mengisyaratkan kenaikan lebih lanjut ke depanya. Kesenjangan yang melebar antara suku bunga AS dan China telah memicu arus keluar modal dan menekan yuan, yang turun lebih dari 3% terhadap dolar tahun ini.
PBOC juga menyediakan 237 miliar yuan pinjaman jangka menengah, dengan lebih dari 200 miliar yuan jatuh tempo pada bulan Juni. Pemangkasan suku buku MLF satu tahun sangat diharapkan setelah suku bunga jangka pandek diturunkan dengan besaran yang sama pada Selasa (13/06/2023). Kedua suku bunga biasanya disesuaikan bersama.
Dewan Negara China dapat membahas langkah-langkah stimulus untuk memperbaiki ekonomi pada Jumat (16/06/2023), berdasarkan sumber yang mengetahui diskusi tersebut. Namun, masih belum jelas kapan langkah-langkah tersebut akan diumumkan atau diterapkan. Economic Daily juga melaporkan pada Kamis (15/06/2023) bahwa China harus mengambil langkah lebih lanjut demi mendukung perekonomian, termasuk mempertahankan pengeluaran fiskal yang kuat.
"Beralih pada kebijakan stimulus dengan langkah-langkah pelonggaran skala besar menjadi keharusan pertama," kata Bruce Pang, kepala ekonom dan kepala penelitian untuk China di Jones Lang LaSalle Inc. "Namun butuh dua sampai tiga tahun untuk menopang pemulihan ekonomi yang melambat, dan mendapatkan kembali tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi di atas 6%."
--Dengan asistensi dari Tania Chen, Jiyeun Lee, dan Yihui Xie.
(bbn)