Jokowi mengingatkan pada 2030-an Indonesia akan masuk dalam bonus demografi. Hal ini adalah peluang sekali seumur hidup bagi sebuah negara. Apabila peluang itu tak dimanfaatkan dengan optimal maka akan membawa pada keburukan.
Tanpa menyebut negara, Jokowi mengatakan dia membaca dua contoh negara yang gagal memanfaatkan bonus demografi dan malah jatuh ke jurang pengangguran. Salah satunya adalah di wilayah Afrika. Yang ada kata Jokowi, lulusan strata dua di negara tersebut yang seharusnya menjadi guru malah menjadi tukang sapu. Selain itu pengangguran melonjak naik dan hingga saat ini negara tersebut tak lagi bisa bangkit.
"Kita akan mengalami puncak bonus demografi 68,3% total penduduk Indonesia akan berusia produktif. Ini terjadi hanya sekali dalam peradaban sebuah negara, bonus demograsfi hanya sekali terjadi dalam peradaban negara. Ini bisa jadi perluang tapi bisa jadi bencana kalau kita tak bisa mengelolanya," kata dia lagi.
Dia melanjutkan, untuk itu Indonesia butuh visi, strategi dan persiapan yang matang dan taktis untuk bisa melompat menjadi negara maju yakni 5 kekuatan dunia.
Jokowi mengatakan, produk domestik bruto (PDB) pendapatan per kapita Indonesia tahun ini 5000-5030 US$. Sementara perkiraan tahun 2045 pendapatan per kapita itu berada di angka 23000-30.300 US$, artinya lompatannya akan sangat tinggi.
"Kita harus punya perencanaan taktis. Visinya juga visi taktis. Punya strategi yang taktis karena kita berkompetisi dengan negara lain. Itu yang dulu-dulu kita enggak memiliki dan sekarang saya tanya ke menteri bappenas sudah lebih taktis," kata Jokowi lagi.
(ezr)