"Twitter, yang dibeli oleh Elon Musk pada 2022 seharga US$44 miliar, penuh dengan pelanggaran hak cipta," kata NMPA dalam pengaduan tersebut.
Perusahaan-perusahaan musik telah lama mengeluh karena merasa platform media sosial memperkaya diri dengan karya-karya mereka. Musik merupakan genre video paling populer di YouTube, dan menjadi dasar dari kepopuleran TikTok.
Setelah bertahun-tahun, para pemegang hak musik akhirnya menyelesaikan perselisihan dengan sejumlah perusahaan teknologi besar. YouTube Alphabet Inc. mengatakan tahun lalu telah membayar US$6 miliar kepada industri musik, sementara Meta Platforms Inc. membayar ratusan juta setahun untuk mengizinkan para pemilik akun Facebook menggunakan musik dalam video mereka.
Lisensi musik merupakan prioritas yang lebih besar bagi YouTube, yang menawarkan lagu berdurasi penuh. Facebook dan TikTok juga banyak menampung video yang menggunakan musik. Sementara Twitter merupakan media sosial yang lebih banyak menggunakan teks.
Dilaporkan oleh New York Times pada Maret, Twitter telah berbicara dengan perusahaan musik soal penandatanganan perjanjian lisensi sebelum diakuisisi oleh Musk. Namun setelah mengambil kendali, Musk lebih banyak disibukkan dengan hal-hal lain. Musk memecat sebagian besar staf, mempekerjakan kepala eksekutif baru, dan berusaha meyakinkan para pengiklan yang berhenti bekerja sama dengan mereka.
(bbn)