Logo Bloomberg Technoz

Dolar Selandia Baru jatuh setelah PDB dirilis. Dibeli di angka US$61,94 sen pada 11.24 pagi waktu Wellington.

Reserve Bank New Zealand (RBNZ) memperkirakan pertumbuhan 0,3% di kuartal pertama, dengan kontraksi kecil di kuartal kedua dan ketiga. Departemen Keuangan pada bulan Mei memperkirakan kontraksi ekonomi akan terjadi dalam tiga kuartal berturut-turut tahun ini. Kedatangan turis, pemulihan pekerja setelah badai siklon, dan pengeluaran pemerintah dinilai bisa mendukung pertumbuhan.

Akan Datang Lebih Banyak?

"Ekonomi kita lebih kecil dari perkiraan RBNZ dan Departemen Keuangan," kata Jarrod Kerr, kepala ekonom Kiwibank di Auckland. "Beban perlambatan belum datang. Kami memperkirakan kontraksi lebih lanjut selama setahun ke depan.

RBNZ menaikkan Official Cash Rate sebesar 5,25 poin presentase dalam 20 bulan terakhir menjadi 5,5% dengan dampak penuh masih dirasakan. Hal ini dikarenakan rumah tangga masih belum menggulirkan hipotek ke suku bunga yang lebih tinggi.

Di waktu yang bersamaan, angka pengangguran sebesar 3,4% tetap mendekati rekor terendah. Pariwisata pulih lebih cepat dari yang diperkirakan, dan imigrasi melonjak.

Badan statistik mengatakan layanan bisnis adalah pendorong penurunan terbesar dalam PDB kuartal pertama, yang turun hingga 3,5%.

Dikatakan cuaca buruk selama kuartal tersebut, termasuk banjir di Auckland dan Topan Gabrielle, berkontribusi terhadap jatuhnya hortikultura dan layanan dukungan transportasi, yang juga menganggu layanan pendidikan.

Peningkatan 2,4% dalam pengeluaran konsumsi rumah tangga dipimpin oleh pengeluaran yang lebih tinggi warga Selandia Baru untuk perjalanan internasional. Sebaliknya, rumah tangga membelanjakan lebih sedikit, khususnya bahan makanan.

--Dengan asistensi dari Ainsley Thomson.

(bbn)

No more pages