Sementara Ali Ghufron Mukti mengatakan, JKN adalah program untuk seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tak mampu dengan nilai martabat kemanusiaan.
"Yang jelas dengan perlindungan sosial ini adalah oportunitas. Sebagai contoh, jadi orang terlindungi, tidak jadi miskin berkat BPJS ini. Itu dihitung oleh teman-teman di UI (Universitas Indonesia). Umumnya 80-90% itu pesertanya BPJS. Dahulu RS (rumah sakit) agak ogah-ogahan kerja sama dengan BPJS, sekarang mereka antre mau kerja sama dengan BPJS," kata Ali Ghufron di Jakarta dalam sebuah acara diskusi tentang satu dekade JKN pada Senin (30/1/2023).
Diketahui pada 2022, jumlah peserta BPJS Kesehatan sudah 248,7 juta jiwa. Angka itu berarti 90% jumlah penduduk di Indonesia.
(ezr)