Saham-saham LQ45 yang tercatat anjlok adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) drop 5 poin (4,1%) ke posisi Rp116/saham, PT Harum Energy Tbk (HRUM) kehilangan 35 poin (2,3%) ke posisi Rp1.470/saham, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 40 poin (1,9%) ke posisi Rp2.010/saham.
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan membagikan dividen tahun buku 2022. Dengan total mencapai Rp6,36 triliun, 100% dari laba bersih 2022. Nilai dividen setara dengan Rp54,7/saham. Adapun cum dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi pada 19 Juni 2023, dan Pembayaran Dividen pada 27 Juni 2023.
Emiten tambang milik pengusaha Hary Tanoe (HT), PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) akan menggelar Private Placement. Perusahaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,52 miliar saham seri B atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dana hasil private placement akan digunakan sebagai modal kerja di sektor pertambangan batu bara yang dikelola oleh entitas anak Perseroan baik langsung maupun tidak langsung.
Ekspor Indonesia diperkirakan anjlok pada Mei 2023, demikian juga dengan angka impor. Sementara neraca perdagangan ‘Diramal’ tetap surplus, meski jumlahnya menyusut. Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Mei 2023 pada 15 Juni 2023.
Penurunan ekspor dan impor menjadi tanda tanya bagi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kemungkinan pertumbuhan ekonomi tahun ini sulit mengulangi pencapaian tahun lalu, yang tumbuh 5,31%.
Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 21 institusi menghasilkan angka median proyeksi pertumbuhan ekspor di -7,72% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sedangkan median angka proyeksi untuk pertumbuhan impor Mei 2023 adalah -9% yoy.
Untuk pasar saham Asia bergerak bervariasi pada sore hari ini. Indeks Nikkei 225 menguat 1,47%, indeks Strait Times Singapore menguat 0,94%, indeks Kospi drop 0,72%, indeks Hang Seng Hong Kong minus 0,58%, dan indeks Shanghai turun 0,14%. Sementara itu Dow Jones Index Future turun 0,12%.
Rilis data inflasi di Amerika Serikat yang mengalami penurunan ke level terendah dalam dua tahun terakhir sehingga memandang bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menahan tingkat suku bunga acuan.
Tingkat inflasi AS (Consumer Price Index/CPI) tercatat melandai sepanjang Mei, Biro Statistik Tenaga Kerja mencatat inflasi pada level 4% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, pasar saham di AS sedang bergairah didorong oleh harapan bahwa ekonomi AS mungkin terhindar dari resesi dan ekspektasi The Fed mungkin segera memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan.
Adapun dua pejabat tinggi The Fed mengatakan bahwa Federal Reserve sebaiknya menunda kenaikan suku bunga acuan minggu ini sambil mengumpulkan data untuk menilai dampak dari rangkaian kenaikan suku bunga dalam 10 bulan terakhir.
“Sejumlah rilis data ekonomi AS belakangan ini memberi indikasi bahwa ekonomi AS tetap sehat meskipun mulai muncul sinyal pengetatan di sejumlah sektor ekonomi,” jelas Tim Research Phillip Sekuritas.
(fad)