"Selain itu, kita sedang dalam pemilihan mitra," ujar dia.
Selain naming rights, KCIC juga akan memaksimalkan semua pendapatan non farebox atau di luar tiket. Salah satunya adalah space pemasangan iklan pada sejumlah area di stasiun dan kereta cepat. Menurut dia, KCIC menggunakan jasa konsultan agar pemasangan iklan tak akan mengganggu aktivitas penumpang.
KCIC juga telah menghitung akan bekerja sama dengan 50 tenant pada setiap stasiun kereta cepat. Devin mengklaim, 30% dari slot tenant tersebut akan dikhususkan pada usaha menengah kecil mikro (UMKM). Badan Usaha Milik Negara, PT Sarinah rencananya akan membantu melakukan kurasi terhadap sejumlah UMKM potensial.
"Hingga saat ini para calon penyewa tenant sudah masuk hingga 70an. Nantinya akan kita seleksi," kata Devin.
Setiap tenant rencananya akan memiliki ruangan beragam mulai dari 2x3 meter persegi hingga 200 meter persegi. Seperti hak penamaan, KCIC pun masih menggodok besaran sewa ruang tenant di stasiun kereta cepat.
"Harga tenant akan dikeluarkan oleh tim Sarinah sebagai retail managernya," ujar Devin.
(yun/frg)