Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengklaim pembangunan fisik dan sistem Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sudah mencapai 91%. Perusahaan tersebut optimis kereta cepat bisa memulai operasionalnya pada Agustus mendatang.
Meski demikian, Manager Corporate Communications KCIC, Emir Monti mengatakan perusahaannya dan pemerintah hanya masih mengkaji soal tata cara dan skema operasional yang mulai terbuka bagi masyarakat tersebut.
"Kami meyakinkan rencana bulan Agustus akan tetap berlangsung dan tidak sampai tertunda hingga tahun depan 2024," kata Emir di Stasiun Kereta Cepat Halim, Rabu (14/6/2023).
Dia mengatakan, KCIC juga telah memulai uji coba kecepatan dan inspeksi jalur KCJB, sejak Mei 2023. Pada tahap awal, perusahaan tersebut menggunakan kereta inspeksi yang melaju dengan kecepatan 60 Km/jam.
Secara bertahap, KCIC menambah laju kereta inspeksi menjadi 80 Km/jam, 100 Km/jam, dan 180 Km/jam. Saat ini, kata Emir, laju kereta uji coba sudah mencapai 220 Km/jam.
"Akan terus ditingkatkan hingga puncak kecepatan teknis 385 Km/jam pada Juli 2023," ujar Emir.
Meski demikian, menurut dia, KCJB akan melaju dengan kecepatan hanya 350 Km/jam saat membawa penumpang. Hal ini merujuk pada izin operasional kereta cepat yang sedang diurus KCIC di Kementerian Perhubungan.
"Sertifikasi izin masih dalam persiapan bersama dengan kemenhub, sehingga kita tetap bisa mengoperasikan KCJB sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Emir.
Selain izin operasional, Kemenhub juga belum mengeluarkan penetapan tarif KCJB yang diklaim akan mulai beroperasi usai HUT Kemerdekaan RI ke-78. Rencananya, KCJB sendiri memiliki tiga kelas tiket mulai dari ekonomi hingga eksklusif.
(yun/frg)