“Beberapa hal yang akan dilakukan pada 2023 antara lain melakukan tender FEED [front-end engineering design] offshore [lepas pantai] LNG, FPSO [floating production storage and offloading], SURF [subsea umbilicals, risers and flowlines], dan GEP [gas export pipeline], serta revisi dua POD [plan of development] 1,” paparnya.
Sementara itu, hal lain yang akan segera dilakukan pemerintah agar pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela dapat segera berjalan adalah revisi rencana kerja atau plan of development (PoD).
Menurut Arifin, PoD yang direvisi akan memasukkan pengadaan fasilitas penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilization, and storage (CCUS) yang membutuhkan tambahan investasi sekitar US$1,1 miliar—US$1,4 miliar (sekitar Rp16,36 triliun—Rp20,82 triliun)
“Inpex telah menyampaikan surat permohonan revisi dua rencana pengembangan Lapangan 1, dengan memasukkan program carbon capture storage kepada SKK Migas [Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi] pada 4 April 2023,” tuturnya.
(rez/wdh)