96 Negara Kini 'Pasien' IMF, Jokowi Tak Sudi Rupiah Disia-siakan
Ezra Sihite
14 June 2023 10:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa anggaran yang ada dalam APBN dan APBD harus digunakan dengan hati-hati dan produktif. Dia mengatakan, untuk mendapatkan uang untuk pembiayaan baik berupa pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), royalti dan dividen bukan hal mudal. Ditambah kondisi ekonomi dunia yang sedang buruk. Terbukti pada pekan lalu, secara teknikal zona Euro masuk dalam resesi ekonomi.
Jokowi mengatakan, dia juga sempat berbicara dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva dan diungkap bahwa kini sudah ada 96 negara yang menjadi "pasien" IMF yakni lembaga pendanaan internasional itu.
"Kita tahu situasi global tidak mendukung, situasi ekonomi dunia juga tidak mendukung, saat di Jepang di Hiroshima di G7 kemarin, saya bertemu dengan Managing Director IMF ibu Kristalina Georgieva. Beliau meyampaikan yang menjadi pasien IMF sekarang ini sudah 96 negara, 96 negara," kata Jokowi saat membuka acara Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah yang diadakan BPKP di Jakarta, Rabu (14/6/2023).
"Dulu (tahun) 98 hanya berapa sih 10 aja enggak ada, sudah geger semua. Ini 96 negara menunjukkan situasi dunia sekarang ini betul-betul pada situasi yang sangat sulit," imbuh dia sebagaimana dikutip dari kanal Sekretariat Presiden.
Lebih lanjut dia mengatakan padahal Indonesia saat ini sedang berusaha mewujudkan Indonesia Emas 2045. Namun tantangan tak mudah apalagi anggaran yang digunakan belum produktif dan tak berorientasi hasil. Dia mengingatkan, dalam posisi ini maka Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) harus menjalankan perannya dengan baik.