Momentum outflow dari China sepertinya akan berlangsung lama, mengingat pelaku pasar obligasi memiliki keyakinan The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, dan pada saat yang bersamaan pemerintah China memangkas biaya pinjaman jangka pendek.
Semakin banyak outflow, semakin besar tekanan terhadap bursa saham lokal. Ini semakin memperburuk keadaan di mana bursa saham China tengah diselimuti kekhawatiran pertumbuhan ekonomi dan dinamika geopolitik.
Spekulasi The Fed mempertahankan tren bunga tinggi bukan tanpa alasan. Terlebih, pada Selasa kemarin, The Fed secara tidak terduga menurunkan tingkat pembelian seven-day reverse repurchase rate.
Performa instrumen keuangan luar negeri yang menarik memicu permintaan yang kuat, hingga memicu beberapa manajer investasi mengumumkan suspensi kuota pembelian aset luar negeri, menurut laporan analis senior Z-Ben Advisors Ltd, Johnny Fang.
"Para manager investasi telah memperhatikan tingginya permintaan tersebut, sehingga ingin meluncurkan produk demi menangkap peluang," kata Fang, dilansir dari Bloomberg, Rabu 14/6/2023).
China menyetujui kuota US$162,7 miliar Qualified Domestic Institutional Investor per 31 Mei, berdasarkan data resmi terakhir.
China Asset Management Co.’s Hang Seng Internet and Information Tech ETF membatasi pembelian aset luar negeri secara harian. Sejak awal tahun hingga 8 Juni permintaan pembelian aset luar negeri mencapai level tertingginya hingga menguras kuota QDII perusahaan.
Blackrock menjual sembilan produk QDII sejak Maret imbas tingginya permintaan deposito luar negeri dengan imbal hasil 4,95% per tahun, berdasarkan data. Sebagai perbandingan, produk sejenis dalam negeri dengan tenor serupa yang dijua China Merchants Bank Co. secara umum memberikan yield kurang dari 4%.
Semakin banyak produk QDII berupa obligasi dolar AS yang kian menarik setelah The Fed mengerek kupon. Semakin menarik, karena penurunan harga tahun lalu memperlebar yield.
Beberapa manajer investasi juga meingkatkan cadangan dolar AS melalui Qualified Domestic Limited Partner (QDLP). Ini untuk memanfaatkan momentum permintaan utang dolar AS atau lindung nilai (hedge fund), menurut Ping An bank Co., salahs atu distributor QDLP terbesar.
“Baik perusahaan maupun klien mereka telah melihat peluang investasi yang jelas tahun ini, sehingga menyebabkan dan kuota aset luar negeri cepat habis,” kata Zheng Dong, seorang manajer investasi yang berbasis di Shanghai. "Bahkan jika Fed mulai menurunkan suku bunga nanti, itu akan meningkatkan harga aset," imbuhnya.
Penjualan gabungan produk yang menargetkan pasar global seperti QDII dan QDLP di Ping An Bank berlipat ganda menjadi melebihi $1 miliar pada kuartal pertama.
Sementara, JP Morgan Asset Management meraup US$92 juta atau setara sekitar 660 juta yuan melalui peluncuruan QDII dan QDLP. Instrumen ini kebanyakan dilarikan ke obligasi dolar AS dengan imbal hasil tinggi, pasar uang, dan deposito.
Outflow dana investor China emncapai US$173 miliar tahun lalu, berdasarkan data Adminsitration of Foreign Exchange.
“Pada dasarnya, sektor swasta telah mengambil alih peran dengan mendaur ulang surplus neraca berjalan China dari sovereign sector,” kata Ju Wang, kepala Greater China FX and rates strategy di BNP Paribas SA, Ia juga mencatat bahwa persentase aset eksternal non-resmi telah melonjak dari 29% pada tahun 2009 menjadi 65% tahun lalu.
Dengan asistensi Denise Wee dan Helen Sun.
(bbn)