Logo Bloomberg Technoz

Perkembangan ini membuat pelaku pasar kian yakin Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuan di 5-5,25% dalam rapat yang hasilnya akan diumumkan pada Kamis (15/6/2023) dini hari waktu Indonesia. Mengutip CME FedWatch, peluang ke arah sana mencapai 94,2%.

Tanpa sentimen kenaikan suku bunga acuan, dolar AS pun lesu. Pada pukul 08:26 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) melemah 0,04% ke 103,292.

Kelesuan dolar AS kemudian dimanfaatkan oleh mata uang lain untuk membukukan apresiasi. Sepertinya rupiah akan menjadi salah satunya.

Analisis Teknikal

Secara teknikal, rupiah berpotensi menguat hari. Target penguatan menuju area Rp 14.840-14.818/US$. 

Adapun secara tren jangka pendek, rupiah berhasil membentuk higher high, dengan menetap di atas MA-50, dan MA-100.

Sementara indikator MA-50 menjadi support terkuat rupiah untuk menahan laju pelemahan di posisi Rp14.886/US$. Trendline garis hijau menjadi support kedua, tertahan di Rp 14.904/US$.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Rabu 14 Juni (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

(aji)

No more pages