Logo Bloomberg Technoz

Pasar Makin Yakin The Fed Tahan Bunga, Rupiah Bisa Perkasa

Muhammad Julian Fadli
14 June 2023 08:33

Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpeluang menguat pada perdagangan hari ini. Laju inflasi Amerika Serikat (AS) yang melambat dan potensi suku bunga acuan tidak naik lagi menjadi angin segar bagi mata uang Ibu Pertiwi.

Mengutip data Bloomberg, kemarin rupiah menutup perdagangan pasar spot di posisi Rp 14.863/US$. Pagi ini, Rabu (14/6/2023) pukul 08:16 WIB, rupiah menunjukkan penguatan di pasar Non-Deliverable Forwards dengan berada di Rp 14.860,55/US$ untuk tenor satu pekan.

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu. Biasanya pergerakan mata uang di NDF akan mempengaruhi kurs di pasar spot.

Tadi malam waktu Indonesia, US Bureau of Labor Economics mengumumkan inflasi AS pada Mei sebesar 4% year-on-year (yoy). Di bawah konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan perkiraan 4% sekaligus jadi yang terendah sejak Maret 2021.

Sumber: US Bureau of Labor Statistics, Bloomberg

Sementara inflasi inti tercatat 5,3% yoy pada Mei. Ini menjadi rekor terendah sejak November 2021.