Logo Bloomberg Technoz

Spesifikasi Satelit Satria 1 Bernilai Rp8,02 Triliun

Fransisco Rosarians Enga Geken
13 June 2023 19:45

Plt Menkominfo Mahfud Md Saat Konfrensi Pers Proyek KPBU Satelit Multifungsi Satria-1. (Bloomberg Technoz/ Sultan Ibnu Affan)
Plt Menkominfo Mahfud Md Saat Konfrensi Pers Proyek KPBU Satelit Multifungsi Satria-1. (Bloomberg Technoz/ Sultan Ibnu Affan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah akan meluncurkan Satelit Multifungsi Indonesia Raya atau Satelit Satria 1, Senin (19/6/2023). Satelit dengan biaya Rp8,029 triliun tersebut diprediksi akan mencapai orbit pada November 2023 dan mulai beroperasi untuk masyarakat pada Januari 2024.

Satelit Satria-1 adalah proyek strategis nasional dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU selama 15 tahun. Proyek ini dikerjakan badan usaha swasta PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) sebagai pemenang tender. Konstruksi pembangunan satelit tersebut dilakukan SNT dan perusahaan Prancis, Thales Alenia Space (TAS). 

Sedangkan pengoperasian satelit dijalankan konsorsium yang juga beranggota PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera selama periode KPBU. Berarti, pemerintah baru akan menerima seluruh satelit dan sistem secara penuh usai 15 tahun. 

Padahal, usia penggunaan Satelit Satria-1 sendiri diprediksi hanya 15 tahun. Akan tetapi, Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso mengatakan, berdasarkan pengalaman sebuah satelit masih bisa digunakan hingga usia 20 tahun.  

Proyek Satelit Satria-1 akan memberikan akses internet ke lebih dari 150 ribu titik layanan publik pada daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T) yang sulit dijangkau kabel optik. Wilayah ini adalah kawasan blindspot yang belum tertangani Palapa Ring.