“Inpex telah menyampaikan surat permohonan revisi dua rencana pengembangan Lapangan 1, dengan memasukkan program carbon capture storage kepada SKK Migas pada 4 April 2023,” tuturnya.
Alih Kelola
Pada kesempatan yang sama, Arifin kembali menegaskan divestasi Shell Upstream Overseas untuk alih kelola Blok Masela telah mencapai kesepakatan dengan konsorsium Pertamina.
“Saat ini sudah ada titik temu untuk bisa mengambil alih PI [participation interest] Shell pada proyek tersebut, dan diharapkan akan dieksekusi mulai akhir Juni sehingga memang proyek ini bisa dilanjutkan,” tegas Arifin.
Dia pun menggarisbawahi para investor menilai produktivitas cadangan gas di Lapangan Abadi Blok Masela sangat baik, kendati masih terdapat sejumlah kendala dalam pengembangan termasuk lokasi geografis.
“Biaya capex [capital expenditure/belanja modal] cukup tinggi ditambah lagi dengan kewajiban untuk bangun CCUS. Lokasinya remote [terpencil], sehingga dibutuhkan fasilitas pipa sejauh 180 km melewati palung yang berkedalaman lebih dari 1 km,” terangnya.
Menurut paparan Kementerian ESDM, wilayah kerja (WK) Masela berlokasi di Laut Arafura, sekitar 650 km dari Maluku dan 170 km dari Kepulauan Babar dan Tanimbar.
Kontrak kerja blok tersebut diteken sejak 16 November 1998 dan berakhir pada November 2028 atau selama 30 tahun. WK Masela sudah mendapatkan kompensasi waktu selama 7 tahun dan perpanjangan kontrak selama 20 tahun, sehingga kontrak akan berakhir pada 15 November 2055.
Saat ini, pemegang PI Blok Masela adalah Inpex Masela Limited dengan porsi 65% sebagai operator dan Shell Upstream Overseas Services Limited dengan porsi 35%.
“Telah disepakati akan dibangun kilang LNG di darat yaitu di Pulau Yamdena dengan kapasitas gas 9,5 juta ton per tahun atau 16.500 mmscfd. Lalu, ada lagi 150 mmscfd pipa gas yang nantinya akan dibangun pabrik petrokimia serta kondensat berkapasitas 35.000 bcpd,” papar Arifin.
Akumulasi produksi dari Blok Masela sepanjang 2027—20255 ditaksir mencapai 16,38 tcsf atau 12,96 tcsf untuk komersial, serta 255,3 mmstb untuk kondensat. Adapun, total cadangan terbukti di blok tersebut mencapai 18,54 tscf dengan perkiraan investasi pengembangan senilai US$19,8 miliar.
(wdh)